Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Pelumasan: Komponen dan Cara Kerja Sistem Pelumasan

Sistem Pelumasan - Sebuah kendaraan dapat bergerak berkat adanya mesin di dalamnya. Mesin kendaraan bertugas untuk mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi gerak. Energi gerak ini kemudian akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan.

Untuk mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi gerak, mesin kendaraan tentunya terdiri dari berbagai komponen mekanis yang dirakit menjadi satu. Komponen mekanis merupakan komponen mesin yang bergerak secara terus menerus pada saat mesin dinyalakan.

Komponen yang bergerak tentu akan mengalami gesekan dengan komponen pasangannya. Gesekan ini dapat menimbulkan panas dan keausan. Oleh karena itu, komponen kendaraan yang terus bergerak selama digunakan harus dilumasi.

Pelumasan komponen kendaraan yang bergerak adalah tugas dari sistem pelumasan. Sistem pelumasan akan melumasi komponen-komponen yang perlu dilumasi secara teratur dan merata. Sistem pelumasan ini tentu sangat mempengaruhi performa kendaraan.

Komponen kendaraan yang dilumasi dengan teratur dan merata akan membuat komponen tersebut lebih awet dan tidak cepat aus. Selain itu, komponen-komponen kendaraan yang dilumasi dengan baik akan membuat kinerja mesin tetap terjaga.

Komponen Sistem Pelumasan dan Fungsinya

Sistem pelumasan kendaraan terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah komponen sistem pelumasan kendaraan.

1. Oil Pressure Switch

Oil pressure switch berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan lampu indikator oli pada dashboard mobil.

Jika tekanan oli kurang dari 50 kpa / 0,5 bar, sakelar tekanan akan terhubung dengan ground dan lampu peringatan oli akan menyala.

Pada saat tekanan oli kurang dari standar maka sirkulasi oli menjadi tidak baik sehingga akan terjadi gesekan antara komponen mekanis dan dapat menyebabkan keausan. Dengan adanya sistem kontrol tekanan oli maka tekanan oli dapat dipantau selalu.

2. Oil Strainer

Oil strainer berfungsi untuk menyaring oli mesin dari partikel-partikel kasar dengan ukuran besar sebelum masuk ke dalam pompa oli.

3. Oil Pump

Oil pump berfungsi untuk memompakan dan mendistribusikan oli mesin ke semua saluran sistem pelumasan.

4. Oil Pan

Oil pan berfungsi sebagai tempat penampungan oli sebelum dan sesudah oli disirkulasikan. Oil pan disebut juga dengan karter.

5. Oil Filter

Oil filter berfungsi untuk menyaring kotoran dengan partikel yang lebih halus dari oli mesin sebelum disirkulasikan ke saluran pelumasan.

6. Deep Stick

Deep stick berfungsi untuk mengecek volume oli yang berada di dalam mesin. Selain itu, kualitas oli mesin dapat dicek dari deep stick ini.

Cara Kerja Sistem Pelumasan Kendaraan

Oli yang berada pada oil pan mengalir melalui oil strainer dan dialirkan dengan tekanan dari oil pump melewati saluran pelumasan yang berada pada poros engkol sambil melumasi bagian tersebut termasuk dinding silinder. Sebelum ke pelumasan bagian atas, oli akan melewati oil filter untuk meyakinkan oli benar-benar bersih dari kotoran. Tekanan oli dari pompa oli akan membuat oil pressure switch bekerja dan lampu peringatan tekanan oli akan padam. Setelah itu, oli mengalir menuju cylinder head dan melumasi komponen pada cylinder head. Setelah semua komponen yang perlu dilumasi terlewati, oli pelumas akan kembali ke karter (oil pan).

Siklus kerja sistem pelumasan tersebut akan terus berulang selama mesin dalam keadaan hidup.

Itulah komponen sistem pelumasan dan cara kerja sistem pelumasan yang dapat dijelaskan pada tulisan kali ini. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Sistem Pelumasan: Komponen dan Cara Kerja Sistem Pelumasan"