Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

JENIS JENIS SUAIAN

Jenis Jenis Suaian - Setelah sebelumnya membahas mengenai jenis jenis toleransi, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis suaian yang sering digunakan di dunia mesin. Untuk mempersingkatnya, langsung saja berikut adalah pemaparan mengenai jenis-jenis suaian.

Pengertian Suaian

Suaian adalah perbedaan ukuran yang diizinkan antara dua buah benda yang berpasangan. Kedua benda yang berpasangan tersebut memiliki satu ukuran dasar yang sama. Dalam hal ini komponen yang berpasangan tersebut berbentuk silindris sehingga dikenal dengan istilah lubang dan poros.

Jenis Jenis Suaian

Jika poros dan lubang yang dipasangkan satu sama lain maka akan terjadi beberapa kemungkinan yang terjadi karena adanya perbedaan ukuran di antara keduanya. Kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi tersebut yaitu adanya pasangan yang longgar pada saat dipasangkan, ada pasangan yang pas sehingga mudah dimasukkan tetapi tidak longgar, dan ada pasangan lubang dan poros yang harus dipaksa masuknya.

Ketiga kemungkinan tersebut disebut dengan suaian. Jadi, jika ada poros dan lubang yang dipasangkan setidaknya akan terjadi tiga suaian yaitu suaian longgar, suaian transisi dan suaian sesak.

Jenis Jenis Suaian

1. Suaian Longgar (Clearance Fits)

Suaian longgar adalah suaian yang akan menghasilkan kelonggaran (clearance) untuk lubang dan poros yang dipasangkan. Ukuran lubang pada suaian longgar akan selalu lebih longgar dibandingkan dengan poros. Suaian longgar dibagi menjadi dua tingkat yaitu:

a. Suaian longgar minimum

Suaian longgar minimum adalah perbedaan antara ukuran minimum lubang dan ukuran maksimum poros pada suaian longgar.

b. Suaian longgar maksimum

Suaian longgar maksimum adalah perbedaan antara ukuran maksimum lubang dan ukuran minimum poros pada suaian longgar atau suaian transisi

Suaian Longgar

Suaian antara poros dan lubang pada gambar di atas adalah suaian longgar yang memungkinkan nilai toleransi longgar (kelonggaran) minimum 29,95 – 29,90 = + 0,05 mm dan kelonggaran maksimum + 0,15 mm.

2. Suaian Transisi (Transition Fit)

Pada suaian transisi dapat memungkinkan terjadi suaian longgar atau suaian paksa, tergantung pada ukuran benda kerja setelah dibuat.

Suaian Transisi

Poros pada gambar di atas dapat lebih kecil atau lebih besar dari lubang dan masih berada dalam toleransi yang ditentukan. Suaian ini akan menjadi suaian longgar jika diameter poros adalah 29,95 dan diameter lubang adalah 30,05 (+ 0,10 mm) dan  akan menjadi suaian sesak jika diameter poros adalah 30,00 dan diameter lubang 29,95 (– 0,05 mm).

3. Suaian Sesak (Press Fit) / Suaian Paksa (Interference Fit)

Suaian sesak atau suaian paksa adalah suaian dengan diameter poros lebih besar dari lubang. Untuk memasangkannya biasanya digunakan cara - cara khusus seperti dengan bantuan hidrolik.

Suaian sesak dibagi menjadi dua tingkat yaitu:

a. Suaian sesak minimum

Suaian sesak minimum adalah besarnya perbedaan (negatif) antara ukuran maksimum lubang dan ukuran minimum poros pada suaian sesak sebelum perakitan.

b. Suaian sesak maksimum

Suaian sesak maksimum adalah besarnya perbedaan antara ukuran minimum lubang dan ukuran maksimum poros pada suaian sesak atau suaian transisi sebelum perakitan.

Suaian Sesak

Poros pada Gambar di atas lebih besar dari lubang, sehingga membutuhkan press fit, yang memiliki efek yang mirip dengan pengelasan dua bagian. Nilai suaian sesak minimum adalah 30,25 – 30,30 = – 0,05 mm dan suaian sesak maksimum adalah 30,15 – 30,40 = – 0,25 mm.

Cara Menentukan Besarnya Toleransi

Terdapat dua cara untuk menentukan besarnya toleransi yang digunakan yaitu dengan sistem basis lubang dan sistem basis poros. Sistem basis lubang dan sistem basis poros dapat digunakan untuk menentukan toleransi ukuran.

Pada sistem basis lubang, pembuatan lubang semuanya diseragamkan dengan toleransi "H" sebagai dasarnya sedangkan ukuran poros disesuaikan menurut jenis suaiannya.

Pada sistem basis poros, pembuatan poros semuanya diseragamkan dengan toleransi "h" dan ukuran lubang berubah-ubah disesuaikan dengan jenis suaiannya.

1. Sistem Basis Lubang

Suaian dengan sistem basis lubang adalah jenis suaian yang banyak digunakan. Suaian yang diinginkan dapat dibuat dengan cara mengubah-ubah ukuran poros di mana ukuran batas terkecil lubang tetap sama dengan ukuran nominal. Di dalam sistem basis lubang ini akan dihasilkan keadaan suaian sebagai berikut:

a. Suaian longgar, dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalah "H" dan daerah toleransi poros mulai dari "a" sampai "h".

b. Suaian transisi, dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalah "H" dan daerah toleransi poros dari "j" sampai "n".

c. Suaian sesak, dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalah "H" dan daerah toleransi poros dari "p" sampai "z".

Sistem basis lubang biasanya digunakan pada pembuatan bagian mesin perkakas, motor, kereta api, pesawat terbang dan sebagainya.

2. Sistem Basis Poros

Pada suaian dengan sistem basis poros, poros selalu dinyatakan dengan "h" dan ukuran batas terbesar poros selalu sama dengan ukuran nominal. Pemilihan suaian yang diinginkan dilakukan dengan mengubah ukuran lubang.

Sistem basis poros kurang diminati karena mengubah ukuran lubang lebih sulit dari mengubah ukuran poros. Di dalam sistem basis poros juga akan dihasilkan keadaan suaian yang sama dengan suaian pada sistem basis lubang yaitu:

a. Suaian longgar, dengan pasangan daerah toleransi untuk poros adalah "h" dan daerah toleransi lubang dari "A" sampai "H".

b. Suaian transisi, dengan pasangan daerah toleransi untuk poros adalah "h" dan daerah toleransi lubang dari "J" sampai "N".

c. Suaian sesak, dengan pasangan daerah toleransi untuk poros adalah "h" dan daerah toleransi lubang dari "P" sampai "Z".

Sistem basis poros banyak digunakan pada pembuatan motor listrik, pesawat angkat, alat pemindah dan lain sebagainya.

Contoh Penggunaan Suaian:

Tingkatan Suaian

Pada penggunaan jenis jenis suaian, baik itu suaian longgar, suaian transisi maupun suaian sesak dibagi lagi ke dalam tingkatan-tingkatan yang terperinci. Dengan begitu, dapat ditentukan jenis suaian yang paling tepat untuk suatu komponen sesuai dengan penggunaan komponen yang akan dibuat.

Tingkat Suaian Untuk Basis Lubang

1. Suaian Longgar

a. Suaian sangat luas

Suaian longgar yang sangat luas adalah hasil pasangan dari H11/c11, H9/d10 dan H9/e9. Tingkat suaian longgar sangat luas digunakan untuk bagian - bagian yang mudah berputar, mudah dipasang dan dibongkar seperti pada poros roda gigi, poros hubungan dan bantalan dengan kelonggaran yang pasti.

b. Suaian luas

Suaian longgar luas adalah hasil pasangan dari H8/f7 dan H7/g6. Tingkat suaian ini biasanya digunakan pada peralatan yang berputar terus menerus seperti pada bantalan yang mempunyai kelonggaran biasa seperti bantalan jurnal.

c. Suaian geser

Suaian geser adalah hasil pasangan dari H7/h6. Tingkat suaian ini banyak digunakan pada peralatan yang tidak berputar seperti center kepala lepas, sarung center dan poros spindel.

2. Suaian Transisi

a. Suaian puntir

Suaian puntir adalah hasil pasangan dari H7/k6. Tingkat suaian ini digunakan untuk pasangan yang memerlukan kesesakan dan memasang atau melepasnya dengan cara dipuntir.

b. Suaian paksa

Suaian paksa adalah hasil pasangan dari H7/n6. Tingkat suaian ini akan menghasilkan kesesakan permukaan yang dipasang agak panjang seperti penggunaan pada plat pembawa mesin bubut, kopling dan sebagainya.

3. Suaian Sesak

a. Suaian kempa ringan

Suaian kempa ringan adalah hasil pasangan dari H7/p6. Pasangan pada tingkat suaian ini harus ditekan atau dipukul dengan menggunakan palu kulit atau palu plastik. Contoh penggunaan suaian ini yaitu pada bushing bantalan.

b. Suaian kempa berat

Suaian kempa berat adalah hasil pasangan dari H7/s6. Pemasangan tingkat suaian ini harus dilakukan dengan gaya yang berat atau dengan menggunakan mesin hidrolik. Biasanya suaian ini digunakan pada kopling.

Tingkat Suaian Untuk Basis Poros

1. Suaian Longgar

a. Suaian sangat luas

Suaian sangat luas adalah hasil pasangan dari h11/C11/ h9/D10 dan h9/E9. Penggunaan tingkat suaian ini adalah pada bantalan yang mudah dipasang dan dilepas dengan poros.

b. Suaian luas

Suaian luas adalah hasil pasangan dari h7/F8 dan h6/G7. Penggunaan tingkat suaian ini yaitu bantalan jurnal dan peralatan yang tidak berputar.

c. Suaian geser

Suaian geser adalah hasil pasangan dari h6/H7. Penggunaan suaian geser yaitu pada peralatan yang tidak berputar.

2. Suaian Transisi

a. Suaian puntir

Tingkat suaian ini adalah hasil pasangan dari h6/K7. Tingkat suaian ini digunakan pada peralatan yang pemasangannya harus mengalami penekanan dan puntiran (dipuntir).

b. Suaian paksa

Tingkat suaian ini adalah hasil pasangan dari h6/N7. Pada tingkat suaian ini terjadi kesesakan yang pasti.

3. Suaian Sesak

a. Suaian kempa ringan

Tingkat suaian ini adalah hasil dari pasangan h6/P7. Pemasangan komponen yang menggunakan tingkat suaian ini harus dilakukan dengan cara ditekan.

b. Suaian kempa berat

Tingkat suaian ini diperoleh dari pasangan h6/S7. Pemasangan komponen yang menggunakan tingkat suaian ini harus dilakukan dengan ditekan dengan gaya yang lebih berat.

Itulah jenis - jenis suaian yang dapat disampaikan pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat.

Ikuti kami dan temukan artikel menarik lainnya di Google News.

Post a Comment for "JENIS JENIS SUAIAN"