JENIS - JENIS GARIS GAMBAR TEKNIK BESERTA DENGAN FUNGSINYA
Jenis - Jenis Garis Gambar Teknik Beserta Dengan Fungsinya
Gambar pada dasarnya terbentuk dari garis - garis yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk tertentu. Menggambar teknik tidak akan sama dengan menggambar pemandangan. Jika menggambar pemandangan dapat dengan bebas menggunakan garis apapun tanpa adanya aturan, pada gambar teknik garis gambar sudah diatur dan distandarkan dengan tujuan agar seragam dan mudah pembacaannya.
Terdapat beberapa jenis garis gambar teknik yang harus diketahui fungsinya oleh setiap drafter. Pengetahuan akan garis ini sangat penting karena dengan mengetahui berbagai jenis garis gambar teknik maka gambar yang dibuat oleh seorang drafter akan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Jenis - jenis garis gambar teknik digolongkan berdasarkan bentuk dan ketebalan garisnya. Setiap jenis garis memiliki fungsinya masing-masing. Jika dilihat hanya dari ketebalannya, garis gambar teknik terdiri dari dua jenis yaitu garis tebal dan garis tipis.
Perbandingan garis tebal dan garis tipis yaitu 1 : 0,5. Contohnya adalah jika garis tebal yang digunakan adalah 2 mm maka garis tipisnya adalah 1 mm jika garis tebalnya 1 mm maka garis tipisnya adalah 0.5 mm sedangkan untuk garis dengan tebal 0.18 sebaiknya jangan digunakan karena akan sangat sulit penggunaannya. Ketebalan garis yang digunakan tersebut diambil dari standar tebal garis di bawah ini:
0.18; 0.25; 0.35; 0.5; 0.7; 1; 1.4 dan 2 mm
Seperti yang sudah disebutkan di atas, penggunaan garis pada gambar teknik tidak hanya berdasarkan ketebalannya saja tetapi berdasarkan bentuk dan ketebalannya. Berikut adalah jenis - jenis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan ketebalannya:
Garis Tebal Kontinu
Garis Tipis Kontinu
- Garis imaginer (garis khayal)
- Garis ukuran
- Garis proyeksi
- Garis penunjuk
- Garis arsiran
- Garis nyata pada penampang yang diputar di tempat
- Garis sumbu pendek
Garis Tipis Kontinu Bebas
Garis tipis kontinu bebas digunakan untuk membuat garis batas yang dipotong (diperpendek) jika batasnya bukan berupa garis bergores tipis
Garis Tipis Kontinu Zig Zag
Penggunaan garis tipis kontinu zig zag sama dengan garis tipis kontinu bebas yaitu untuk membuat garis batas yang dipotong (diperpendek)
Garis Gores Tebal
Garis gores tebal digunakan untuk membuat gambar benda terhalang/garis benda terhalang
Garis Bergores Tipis
Garis bergores tipis digunakan untuk membuat garis sumbu, garis simetri dan garis lintasan
Garis Bergores Tipis yang Dipertebal Ujung dan Perubahan Arahnya
Garis bergores tipis yang dipertebal ujung dan perubahan arahnya digunakan untuk membuat garis bidang potong
Garis Bergores Tebal
Garis Bergores Ganda Tipis
- Garis benda (bagian) yang berdekatan
- Batas kedudukan benda yang bergerak
- Garis sistem
Jenis - jenis garis yang sudah disebutkan di atas, contoh penggunaannya dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
Ketentuan Pembuatan Garis
1. Jarak minimum antara garis sejajar tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal yang digunakan pada gambar
2. Garis - garis yang berpusat pada satu titik tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya tetapi hanya sampai jarak antara garis sama dengan tiga kali tebal garisnya
3. Jika ada dua buah garis atau lebih yang berbeda jenis saling berimpitan, prioritas penggambarannya adalah sebagai berikut:
- Garis gambar (garis tebal kontinu jenis A)
- Garis tidak tampak/garis terhalang (garis bergores, jenis E atau F)
- Garis potong (garis bergores yang dipertebal pada ujung – ujungnya dan tempat perubahan arah, jenis G)
- Garis center dan garis simetri (garis bergores tipis, jenis F)
- Garis sumbu (garis bergores ganda tipis, jenis I)
- Garis proyeksi (garis kontinu tipis, jenis B)
4. Garis gores yang saling berpotongan harus diperlihatkan dengan jelas titik pertemuan atau titik perpotongannya
Penggambaran Ujung Garis Penunjuk
Garis penunjuk digunakan untuk menunjukkan objek atau bagian gambar dan dimensi (ukuran). Garis penunjuk dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika ujung garis berada di dalam objek maka ujung garis dibuat titik
2. Jika ujung garis penunjuk berada pada garis benda maka ujung garis dibuat anak panah3. Jika ujung garis penunjuk berada pada garis dimensi maka ujung garis penunjuk dibuat tanpa titik dan tanpa anak panah
Sukses selalu pak
ReplyDeletePelajaran nya mudah dimengerti
Mudah di pahami materinya
ReplyDeletematerinya sangat mudah di mengerti sukses selalu pa
ReplyDeletewah, menurut saya materi nya sangat mudah di pahami, sehat selalu pa
ReplyDeleteMaterinya mudah dimengerti
ReplyDeleteSangat sangat mudah untuk dimengerti
ReplyDeleteTerima kasih pak, menurut saya materi nya sangat bagus dan mudah di pahami, sehat selalu pa
ReplyDeleteSangat mudah dipahami terimakasih
ReplyDelete