Inilah Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Alat Ukur dan Pengukuran
Alat Ukur dan Pengukuran - Di dalam dunia teknik, pengukuran adalah hal yang sangat penting. Tingkat kepresisian suatu benda merupakan hal yang mutlak. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Lord Kelvin:
Ketika Anda dapat mengukur apa yang Anda bicarakan dan mengungkapkannya dalam angka, Anda mengetahui sesuatu tentangnya, tetapi ketika Anda tidak dapat mengukurnya, ketika Anda tidak dapat mengungkapkannya dalam angka, pengetahuan Anda sedikit dan tidak memuaskan
Pengukuran sudah dilakukan manusia bahkan sejak zaman Yunani kuno. Piramida Agung Giza di Mesir adalah salah satu contoh dari keajaiban kuno yang masih berdiri tegak sampai sekarang. Bentuknya yang terlihat simetris sudah pasti bangunan tersebut dibuat dengan adanya pengukuran.
Sebelum adanya Satuan Internasional (SI), orang zaman dulu biasanya melakukan pengukuran dengan membandingkan dengan ukuran tubuh atau benda benda yang ada di sekitar seperti jengkal, hasta, kaki, tumbak, dan lain-lain. Ukuran ukuran tersebut tentunya bukan ukuran baku seperti sekarang ini.
Berbeda dengan pengukuran zaman dulu, saat ini sudah ditetapkan Standar Internasional (SI) yang menstandarisasi ukuran. Dengan adanya teknologi, alat ukur dapat dibuat dengan tingkat kepresisian dan ketelitian yang tinggi, bahkan dapat mengukur sampai tingkat ketelitian 0,001 mm.
Konstruksi Umum Alat Ukur
Seecara umum, konstruksi alat ukur terdiri dari tiga bagian yaitu peraba (sensor), pengubah, dan penunjuk atau pencatat.
1. Peraba (Sensor)
Peraba atau sensor adalah bagian alat ukur yang kontak langsung dengan benda yang akan diukur.
2. Pengubah
Pengubah adalah bagian alat ukur yang berfungsi untuk mengubah hasil pendeteksian sensor dan meneruskan hasilnya ke penunjuk atau pencatat.
3. Penunjuk atau Pencatat
Penunjuk atau pencatat adalah bagian alat ukur yang akan menunjukkan nilai hasil pengukuran.
Sifat - Sifat Alat Ukur
1. Kepekaan (Sensitivity)
Kepekaan alat ukur adalah kemampuan alat ukur untuk merasakan perbedaan yang relatif kecil dari nilai yang diukur.
2. Kemudahan Untuk Dibaca (Readibility)
Kemudahan untuk dibaca adalah kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk menunjukkan suatu angka yang jelas bagi penggunanya.
3. Histerisis
Histerisis adalah penyimpangan yang muncul pada saat dilakukan pengukuran secara kontinu dari dua arah yang berbeda, baik itu dari skala nol ke skala maksimum maupun sebaliknya.
4. Kestabilan Nol
Kestabilan nol adalah kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi original atau posisi asal (nol) setelah dilakukan pengukuran.
5. Kelambatan Reaksi (Pasivity)
Kelambatan reaksi adalah kurangnya tingkat kepekaan alat ukur dalam menerima perubahan yang terjadi pada sensor.
6. Pergeseran (Shifting)
Pergeseran adalah terjadinya pergeseran atau perubahan pada pencatat atau penunjuk walaupun sensor tidak mengisyaratkan adanya pergeseran tersebut.
Istilah - Istilah Dalam Pengukuran
1. Ketelitian (Accuracy)
Ketelitian adalah kesesuaian hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya (dimensi real dari objek ukur).
2. Ketepatan (Precission)
Ketepatan adalah kemampuan proses pengukuran untuk mendapatkan hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang ulang.
3. Ukuran Dasar (Basic Size)
Ukuran dasar adalah ukuran atau dimensi dari suatu objek ukur yang secara teoritis dianggap tidak mempunyai harga batas ataupun toleransi.
4. Toleransi Pengukuran (Tolerance)
Toleransi pengukuran adalah perbedaan ukuran (variasi) dari kedua batas yang diizinkan, sehingga dari perbedaan tersebut dapat diketahui dimana ukuran dari komponen yang dibuat tersebut berada.
5. Harga Batas (Limit)
Harga batas adalah dimensi atau ukuran maksimum atau minimum yang diizinkan.
6. Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran adalah perbedaan ukuran antara pasangan suatu komponen dengan komponen yang lain.
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Pengukuran
1. Alat Ukur
Penggunaan alat ukur yang sama terlalu sering dan jarang dikalibrasi dapat menyebabkan histerisis, kepasifan, pergeseran, dan kestabilan nol. Adanya keausan pada sensor dapat menyebabkan kesalahan sistematis.
2. Benda Ukur
Adanya deformasi pada benda kerja karena tekanan kontak dari sensor alat ukur dan berat benda ukur dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
3. Orang Yang Mengukur
Pengetahuan mengenai alat ukur, cara kerja alat ukur, cara mengalibrasi, tingkat ketelitian dan kewaspadaan, pengalaman menggunakan alat ukur, dan ketidakmampuan melakukan pengukuran dengan baik dan benar juga menjadi salah satu penentu hasil dari pengukuran.
4. Posisi Pengukuran
Faktor penentu hasil pengukuran berikutnya yaitu posisi pengukuran. Adanya kesalahan sinus dan kosinus dapat mengakibatkan hasil pengukuran menjadi tidak sesuai.
5. Lingkungan
Lingkungan yang kotor, berdebu, adanya getaran, pencahayaan, dan temperatur juga mempengaruhi hasil pengukuran
Itulah penjelasan mengenai alat ukur dan pengukuran yang dapat dijelaskan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Inilah Hal-Hal Yang Harus Diketahui Tentang Alat Ukur dan Pengukuran"