Arti Kode Oli SAE, JASO, dan API Yang Umum Digunakan Di Dunia Otomotif
Arti Kode Oli Yang Populer Di Dunia Otomotif - Ketika seseorang akan mengganti oli kendaraan, jika diamati pada kemasan oli terdapat kode kombinasi huruf dan angka. Kode huruf yang paling sering ditemukan yaitu SAE, JASO dan API. Lalu apa maksud dari kode tersebut? Kode SAE, JASO ataupun API sebenarnya memberikan informasi mengenai spesifikasi dan karakteristik oli. Pada saat akan mengganti oli mesin tentu saja harus mengetahui terlebih dahulu arti dari kode - kode tersebut agar tidak salah dalam memilih oli.
Cara Memahami Arti Kode Oli
1. Kode Oli JASO
JASO adalah singkatan dari Japanese Automobile Standard Organization. JASO adalah lembaga yang berasal dari Jepang yang menetapkan klasifikasi oli berdasarkan tipe koplingnya. Oli dengan kode JASO cocok digunakan untuk sepeda motor karena kode JASO merupakan kode khusus yang dibuat untuk sepeda motor dan bukan untuk mobil.
Kode oli JASO biasanya diikuti dengan kode MA, MA2 atau MB. Kode MA dan kode MB digunakan untuk pemakaian yang berbeda. Kode MA cocok digunakan untuk sepeda motor dengan kopling basah seperti motor bebek dan motor sport sedangkan kode MB cocok digunakan pada sepeda motor matic (kopling kering). Oli dengan kode JASO MB memiliki daya gesek yang lebih rendah jari oli dengan kode JASO MA. Oli JASO MA menggunakan zat additive dengan tujuan agar kopling tidak slip meskipun kopling terendam oli sedangkan oli JASO MB tidak menggunakan zat additive.
2. Kode Oli API
API adalah singkatan dari American Petroleum Institute. API adalah lembaga yang mengeluarkan sertifikasi oli. Kode API menunjukkan kode standar mengenai kualitas oli. Terdapat 2 kode API yang terdapat pada kemasan oli yang digunakan untuk peruntukan yang berbeda. 2 kode api tersebut yaitu:
- Kode Spark (S) untuk mesin bensin : SA, SB, SC, SD, SE, SF, SM, SN
- Kode Combustion (C) untuk mesin diesel : CA, CB, CC, CD
Pada kode API menggunakan kode 2 digit huruf untuk menunjukkan kualitas dari oli (minyak pelumas). semakin tinggi huruf abjad yang mengikuti huruf S dan C maka semakin baik kualitas olinya. Perbedaan kode oli mesin bensin dan kode oli mesin diesel terletak pada kode API nya.
Kode huruf yang kedua menunjukkan kualitas terbaru dari pelumas. Contohnya API SG dengan API SN, API SN adalah jenis oli yang lebih baru dan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan API SG.
3. Kode Oli SAE
SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineer yaitu lembaga (organisasi) Internasional yang mengatur standardisasi berbagai bidang seperti bidang manufaktur dan bidang perancangan teknik. Di dalam bidang otomotif, SAE mengatur standardisasi dari indeks kekentalan oli (Viscosity Grade) yang digunakan pada kendaraan. Kode SAE yang terdapat pada kemasan oli merupakan kode dari kekentalan oli. Oli mesin yang digunakan pada tiap kendaraan memiliki kekentalan yang berbeda - beda. Jika di dunia teknik, kekentalan disebut dengan viskositas.
Viskositas indeks adalah kemampuan fluida cair untuk mempertahankan kekentalannya terhadap temperatur kerja mesin.
Pelumas yang digunakan pada kendaraan akan mempengaruhi performa mesin. Kekentalan (viskositas) oli menjadi salah satu parameter yang penting untuk mengetahui kondisi oli pelumas. Kekentalan oli sangat dipengaruhi dengan temperatur. Oli pelumas harus dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur sehingga nilainya tidak akan berubah secara signifikan meskipun mesin mencapai temperatur kerja yang cukup tinggi.
Cara Membaca Kode SAE Pada Kemasan Oli
Kode SAE yang tertera pada kemasan oli terdiri dari kode huruf dan angka. Cara membaca kode kekentalan oli sebenarnya tidaklah sulit. Kode SAE pada kemasan oli biasanya disertai dengan beberapa angka dan huruf W (kode untuk winter). Oli mesin sudah diformulasikan dengan menyesuaikan sifat variatif lingkungan seperti suhu sebagai variabel yang dapat mempengaruhi viskositas (kekentalan) oli. Terdapat dua grade oli dengan kode SAE yaitu single grade dan multi grade.
1. Oli SAE Single Grade
Jika pada kemasan oli terdapat kode SAE 20, SAE 30 atau SAE 40, ini adalah kode oli SAE dari indeks kekentalan single grade. Oli SAE single grade adalah oli yang hanya memiliki satu nilai indeks viskositas. Angka di belakang SAE menunjukkan nilai kekentalannya, semakin tinggi angka di belakang SAE maka semakin kental oli tersebut.
Oli SAE single grade sangat cocok untuk digunakan di negara yang memiliki cuaca relatif stabil terhadap perubahan temperatur (tingkat perubahan temperaturnya tidak terlalu tinggi). Negara yang memiliki cuaca relatif stabil biasanya adalah negara - negara beriklim tropis seperti Indonesia.
2. Oi SAE Multi Grade
Oli multi grade adalah oli yang memiliki dua nilai indeks viscositas. Contoh oli SAE multi grade yaitu SAE 5W-30, SAE 10W-40 dan SAE 15W-40. Perhatikan gambar kemasan oli di bawah ini. SAE 10W-40 memiliki arti kekentalan oli pada suhu dingin adalah 5 dan kekentalan pada suhu kerja adalah 40 sedangkan W berarti winter.
Jadi, untuk oli SAE multi grade dengan kode SAE 10W-40, oli pelumas akan bekerja pada kekentalan 5 pada saat suhu dingin dan bekerja pada kekentalan 40 pada saat suhu panas (suhu kerja mesin). Oli multi grade ini diciptakan untuk memudahkan menghidupkan mesin di daerah - daerah bersuhu dingin dan tetap optimal pada saat suhu mesin sudah mencapai suhu kerja.
Jika akan melakukan penggantian oli sendiri, sebaiknya cek terlebih dahulu buku manual kendaraan untuk mengetahui kode SAE mana yang paling sesuai untuk kendaraan yang akan diganti olinya agar tidak salah beli oli
Bagi Anda yang tidak memahami jenis oli sebaiknya penggantian oli dilakukan di bengkel tetapi jika ingin melakukan penggantian oli sendiri tanpa ke bengkel maka pastikan Anda tidak salah membeli oli!
Itulah arti kode oli SAE JASO dan API yang dapat disampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Arti Kode Oli SAE, JASO, dan API Yang Umum Digunakan Di Dunia Otomotif"