Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Transmisi Manual

Cara Kerja Transmisi Manual - Tenaga yang dihasilkan engine yang digunakan untuk menggerakkan mobil akan diteruskan ke roda - roda penggerak dalam bentuk torsi. Pemindahan tenaga dari engine ke roda ini dilakukan oleh sistem pemindah tenaga (power train). Di dalam sistem pemindah tenaga, terdapat satu sistem yang akan mengubah kecepatan dan torsi sesuai dengan kebutuhan yaitu sistem transmisi. Fungsi utama transmisi adalah untuk mengubah kecepatan dan torsi yang dihasilkan engine agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan. Selain itu, transmisi juga berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan tenaga dari mesin ke roda sehingga mobil dapat bergerak maju atau mundur.

Terkadang pada saat menggunakan mobil, pengemudi akan menemukan jalanan dengan kontur menanjak. Pada saat menanjak ini, mobil membutuhkan torsi yang lebih besar daripada kecepatan. Oleh karena itu, dengan mengurangi kecepatan pada transmisi maka mobil akan dapat menghasilkan torsi yang lebih besar sehingga mobil akan kuat menanjak. Pada saat mobil berjalan di jalanan yang datar, mobil tidak memerlukan torsi yang terlalu besar tetapi lebih diperlukan kecepatan. Oleh karena itu, transmisi dapat mengubah torsi yang dihasilkan engine menjadi kecepatan.

Cara Kerja Transmisi Mobil Manual

Setelah membaca penjelasan di atas mungkin akan timbul pertanyaan, bagaimana cara kerja transmisi untuk mengubah torsi dan kecepatan? Pada dasarnya cara kerja transmisi adalah dengan mengubah rasio perbandingan pada roda gigi yang terdapat pada transmisi.

1. Posisi Netral (N)

Bagaimana cara kerja transmisi manual pada posisi netral?

Pada saat tuas pemindah perseneling berada pada posisi netral, tenaga dari engine tidak diteruskan ke output shaft. Syncromesh berada dalam keadaan bebas dan tidak menghubungkan roda gigi. Gerak putar yang tidak diteruskan ke output shaft menyebabkan mobil tidak akan bergerak pada posisi netral.

2. Posisi 1 (Posisi Gigi 1)

Pada saat tuas pemindah perseneling diposisikan ke posisi 1 (posisi gigi 1) maka shift fork akan menggeserkan syncromesh sampai unit syncromesh terhubung dengan gigi tingkat 1. Pada saat transmisi berada pada posisi 1 (posisi gigi 1) maka putaran pada output transmisi akan lambat tetapi torsi yang dihasilkan pada output transmisinya sangat besar.

3. Posisi 2 (Posisi Gigi 2)

Pada saat tuas pemindah perseneling diposisikan ke posisi 2 (posisi gigi 2) maka shift fork akan menggeserkan syncromesh sampai unit syncromesh terhubung dengan gigi tingkat 2. Pada saat transmisi berada pada posisi 2 (posisi gigi 2) maka putaran yang terjadi pada output transmisi akan lebih cepat jika dibandingkan dengan posisi 1 (posisi gigi 1) tetapi torsi yang dihasilkan pada output transmisinya lebih kecil dibandingkan dengan transmisi pada posisi 1 (posisi gigi 1).

4. Posisi 3 (Posisi Gigi 3)

Pada saat tuas pemindah perseneling diposisikan ke posisi 3 (posisi gigi 3) maka shift fork akan menggeserkan syncromesh sampai unit syncromesh terhubung dengan gigi tingkat 3. Pada saat transmisi berada pada posisi 3 (posisi gigi 3) maka putaran yang terjadi pada output transmisi akan lebih cepat jika dibandingkan dengan posisi 2 (posisi gigi 2) tetapi torsi yang dihasilkan pada output transmisinya lebih kecil dibandingkan dengan transmisi pada posisi 2 (posisi gigi 2).

5. Posisi 4 (Posisi Gigi 4)

Pada saat tuas pemindah perseneling diposisikan ke posisi 4 (posisi gigi 4) maka shift fork akan menggeserkan syncromesh sampai unit syncromesh terhubung dengan gigi tingkat 4. Pada saat transmisi berada pada posisi 4 (posisi gigi 4) maka putaran yang terjadi pada output transmisi akan lebih cepat jika dibandingkan dengan posisi 3 (posisi gigi 3) tetapi torsi yang dihasilkan pada output transmisinya lebih kecil dibandingkan dengan transmisi pada posisi 3 (posisi gigi 3).

6. Posisi 5 (Posisi Gigi 5)

Pada saat tuas pemindah perseneling diposisikan ke posisi 5 (posisi gigi 5) maka shift fork akan menggeserkan syncromesh sampai unit syncromesh terhubung dengan gigi tingkat 5. Pada saat transmisi berada pada posisi 5 (posisi gigi 5) maka putaran yang terjadi pada output transmisi akan lebih cepat jika dibandingkan dengan posisi 4 (posisi gigi 4) tetapi torsi yang dihasilkan pada output transmisinya lebih kecil dibandingkan dengan transmisi pada posisi 4 (posisi gigi 4).

7. Posisi Mundur (R)

Pada saat tuas pemindah perseneling diposisikan ke posisi R maka shift fork akan menggeserkan syncromesh sampai unit syncromesh terhubung dengan gigi mundur (riverse gear). Pada saat ini putaran pada poros output transmisi akan berlawanan arah dengan putaran pada poros input transmisi. Ini terjadi karena adanya idle gear yang dipasangkan di antara gigi mundur (reverse gear) dan gigi counter (counter gear).

Itulah cara kerja transmisi mobil manual yang dapat dijelaskan pada kesempatan kali ini. Pada dasarnya cara kerja transmisi manual 4 kecepatan dan cara kerja transmisi manual 5 kecepatan itu sama, yang membedakan hanya tingkat gigi yang terdapat di dalam transmisinya saja.

Post a Comment for "Cara Kerja Transmisi Manual"