Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komponen Sistem Pengapian Konvensional Beserta Fungsinya

Komponen Sistem Pengapian Konvensional Beserta Fungsinya - Sistem pengapian adalah salah satu sistem yang terdapat pada mobil. Sistem pengapian berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi percikan bunga api melalui busi yang akan digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar. Seperti yang diketahui, untuk terciptanya api diperlukan tiga unsur yang disebut dengan segitiga api yaitu udara, bahan bakar dan pemicu atau sumber panas/energi. Jika ketiga unsur ini tidak dipenuhi maka tidak akan tercipta api. Di dalam kendaraan, bahan bakar dan udara disuplai melalui sistem bahan bakar dan pemicu dihasilkan dari sistem pengapian melalui busi berupa percikan api.

Komponen sistem pengapian mobil bekerja bersama - sama untuk menciptakan percikan api yang baik dan mencukupi. Jika percikan api yang dihasilkan terlalu kecil maka kendaraan akan mengalami masalah, walaupun mobil masih dapat dihidupkan tetapi tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal.

Komponen Sistem Pengapian Konvensional dan Fungsinya

Apa saja komponen komponen sistem pengapian konvensional?

1. Baterai (Aki)

Baterai adalah komponen sistem pengapian yang berfungsi sebagai sumber arus listrik DC 12V (listrik tegangan rendah) yang akan dialirkan ke Ignition Coil.

2. Sekring (Fuse)

Sekring adalah komponen sistem pengapian yang berfungsi untuk mengamankan rangkaian kelistrikan pengapian agar tidak terjadi kerusakan komponen pada saat terjadi arus berlebih. Pada saat terjadi arus berlebih maka fuse akan terbakar dan putus karena temperatur fuse akan menjadi sangat panas. Jika fuse terputus maka secara otomatis aliran listrik akan terhenti.

3. Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik dari baterai ke rangkaian sistem pengapian. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi ON maka rangkaian sistem pengapian akan bekerja.

4. Ignition Coil

Ignition coil berfungsi untuk mengubah tegangan rendah 12V dari baterai menjadi listrik tegangan tinggi untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi agar terciptanya proses pembakaran. Nilai tegangan induksi yang dihasilkan ignition coil bisa mencapai 20.000 Volt. Fungsi ignition coil ini tidak boleh terganggu karena jika ada gangguan pada fungsi ignition coil maka sistem pengapian tidak akan bekerja dengan baik.

5. Platina (Breaker Point)

Platina berfungsi untuk memutuskan arus listrik yang mengalir pada kumparan primer dengan tujuan agar terjadi induksi listrik pada kumparan sekunder ignition coil. Gerakan membuka dan menutup platina terjadi karena digerakkan oleh camlobe yang berputar. Platina ini merupakan bagian dari distributor.

6. Kondensor

Kondensor adalah komponen yang biasanya ditempelkan pada distributor. Kondensor berfungsi untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api pada breaker point. Breaker point akan menjadi cepat rusak jika kondensornya rusak.

7. Rotor

Rotor adalah bagian dari distributor yang berfungsi untuk membagi arus listrik tegangan tinggi ke tiap - tiap busi sesuai dengan firing order (urutan pengapian). Rotor bergerak berputar bersama dengan camlobe.

8. Tutup Distributor (Distributor Cap)

Tutup distributor berfungsi untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke tiap - tiap busi. 

9. Kabel Busi

Kabel busi berfungsi untuk meneruskan aliran listrik tegangan tinggi dari tutup distributor ke tiap - tiap busi. Kabel busi merupakan kabel tegangan tinggi dengan panjang yang disesuaikan dengan jarak distributor ke busi. Setiap mobil menggunakan kabel busi sebanyak jumlah silinder yang terdapat pada mobil tersebut.

10. Busi (Spark Plug)

Busi berfungsi untuk mengubah arus listrik tegangan tinggi menjadi percikan bunga api yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar. Busi yang digunakan pada mobil ada beberapa jenis busi.

11. Governour Advancer

Governour advancer berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan bertambahnya putaran mesin.

12. Vacum Advancer

Vacum advancer memiliki fungsi kebalikan dari governour advancer. Jika governour advancer berfungsi untuk memajukan saat pengapian, vacum advancer berfungsi untuk memundurkan saat pengapian.

Itulah komponen sistem pengapian konvensional beserta dengan fungsinya yang dapat disampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Komponen Sistem Pengapian Konvensional Beserta Fungsinya"